Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng

Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng Jangan kaget dengan pernyataan ini karena Bawakaraeng memang berarti Mulut Tuhan (bawa = mulut dan karaeng = tuan, Tuhan). Terletak di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, gunung ini memiliki ketinggian 2830 m dari permukaan laut. Gunung ini tergolong salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dan kerap didatangi para pendaki, Setelah menuruni tebing yang terjal selanjutnya mereka mendaki ke tempat yang lebih tinggi. Sebuah titian kecil dengan Jurang di kiri dan kanan yang tertutup kabut, merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan yang mereka percaya sebagai Mekkah. Di tempat ini terdapat sebuah batu besar yang juga dipercaya sebagai batu yang sama dengan batu dari surga Hajar Aswad di tanah suci Mekkah, Sambil melafalkan “Lailahaillallah” mereka mengelilingi batu besar itu, kadang-kadang ada yang berhenti dan menciumnya. Setelah itu mereka bersujud dan berdoa, kemudian mempersembahkan sesajen masing-masing. Ritual di tempat yang disebut Mekkah itu berlangsung sekitar 30 menit, yang antara lain ditandai dengan penyerahan sesajen. Sedangkan lantunan menyebutkan nama sang pencipta terus dilakukan para jemaah, selepas prosesi di “Mekkah” termasuk saat menyelesaian pendakian dan kembali menuruni lereng gunung.


Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng

Gunung Bawakaraeng


Jika ingin mencoba mendaki gunung ini, Anda dapat menempuh jalur melalui Makassar - Malino – Kampung Beru – Desa Lembanna. Jalur ini relatif lebih mudah dan umum ditempuh daripada jalur Makassar – Sinjai - Tassoso yang lebih jauh.

Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng


Malino Gowa Kota Kembang sulawesi selatan


Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan, ada baiknya anda mengunjungi Malino. Lokasinya tidak jauh dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Jaraknya hanya sekitar 70 km dari Makassar. Dapat ditempuh dalam waktu 2 jam. Malino adalah salah satu maskot pariwisata Gunung Bawakaraeng bahkan maskot propinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini termasuk salah satu tujuan utama wisata.

Berada di lereng Gunung Bawakaraeng menjadikan daerah ini sejuk dan nyaman. Suasananya hampir sama dengan wilayah Puncak di Jawa Barat. Terdapat banyak penginapan jika Anda memutuskan untuk menikmati Malino lebih lama. Bahkan beberapa kelompok pendaki dan pencinta alam mendirikan base camp untuk para pendaki yang akan menuju Gunung Bawakaraeng.

Sepanjang jalan, mata Anda akan dimanjakan oleh perkebunan sayur, bunga, dan teh. Bahkan, di sini Anda juga mendapati perkebunan markisa yang menjadi pemasok sirup, oleh-oleh khas jika Anda pulang berkunjung dari Makassar.

Haji Bawakaraeng

Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng

Haji Bawakaraeng Ritual di Puncak Gunung


Salah satu hal menarik dari Gunung Bawakaraeng adalah adanya kelompok tertentu yang melaksanakan ibadah haji di puncak gunung ini. Mereka melakukan ritual ini bersamaan dengan waktu pelaksanaan ibadah haji di Mekah sana. Mereka mempercayai bahwa berhaji di Gunung Bawakaraeng bernilai sama dengan berhaji di Mekah. Mereka pun melakukan ritual pada sebuah tempat di puncak Gunung Bawakaraeng.

Kelompok tersebut tidak hanya berasal dari daerah sekitar, bahkan dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Hebatnya lagi, mereka melakukan pendakian dengan minim peralatan menaklukkan tebing terjal untuk mencapai "puncak". Berbagai makanan dan sesajen pun dipersiapkan pada sebuah batu di puncak yang diyakini kembaran dari Hajar Aswad di Mekah.

Pelaksanaan ibadah ini dapat dipandang sebagai pencampuran kepercayaan lama, ritual mistik dan ajaran Islam.
Sekian ulasan dari saya mengenai Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng semoga bermanfaat.
NB.Jangan lupa beli Oleh - oleh Makassar jika pulang dari gunung bawakaraeng.

Tidak ada komentar untuk "Ada mulut Tuhan di Gunung Bawakaraeng"