Mengenal Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Mengenal Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia Negara Indoesia adalah negara yang penduduknya mayoritas Memeluk Agama Islam, Namun Tidak sedikit dari mereka khusnya kaum Muslim, yang meyakini bahwa pakaian hanyalah sekedar budaya, yang seluruh perancangan dan pemakaiannya terserah selera, keinginan atau budaya mode yang datang dari sana dan dari sini. Sehingga bisa jadi pakaian manusia yang notabene Muslim atau Muslimah, dia seolah orang primitif atau orang yang katanya modern karena dianggapnya yang datang dari Barat atau Timur itu adalah modern style, sebelum Anda Melangkah Lebih jauh membaca Posingan Religi Hasbi Htc Alangkah baiknya jika Anda lebih memahami Apa itu jilab dan sejarah jilbab di Indonesia Pengertian Jilbab, Jilab Adalah busana muslima bemodel terusan panjang dan menutupi seluruh badan kecuali telapak tangan, kaki dan wajah Jilbab biasa dipakai oleh para wanita muslima. Penggunaan jenis pakaian ini sangat erat kaitanya dengan tuntunan syariat dalam Agama Islam, Maka dari itu Seorang wanita Muslim yang telah masuk usia dewasa di haruskan mengenakan pakaian yang menutup aurat atau dikenal dengan istilah hijab.
Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Sementara kerudung sendiri di dalam Al Qur'an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada Kitab Suci Al-Quraan surat An Nuur ayat 31 : yang Artinya Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. Sedangkan Sejarah Jilbab di Indonesia berawal Pada tahun 1983 perdebatan tentang penggunaan jilbab disekolah antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Noegroho Notosoesanto yang kemudian direspon oleh MUI, masih menggunakan kata kerudung dan sekarang telah disempunakan dengan kata jilbab, Nah setelah Anda Memahami Sejarah dan Pengertian Jilbab silahkan di baca senlengkapnya Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Buka-bukaan pun tidak jadi masalah, bahkan menjadi trendy dan gaya hidup, padahal di dalam ajaran Islam, pakaian bukan saja merupakan budaya, tetapi justru merupakan ungkapan ibadah dan pengabdian terhadap Pencipta alam semesta yang telah memberinya berbagai anugrah, termasuk didalamnya finansial berupa pakaian. menurut penelitian dari dari hasil wawancara dengan salah satu mahasiswi yang memeluk agama Islam Mereka sedikit mengutarakan kisahnya sehingga ia mengenakan jilbab sampai sekarang. Sebut saja Namanya Sitti (Nama Samaran)
Pada mulanya, dia tidak pernah mengenakan jilbab. Ketika ia mendaftar ke Universitas dan diharuskan untuk mengenakan jilbab, ia sangat merasa risih. Tapi setelah lulus dan terbiasa, akhirnya ia tidak lagi risih dengan melakukan hal tersebut. Katanya Awalnya saya merasa risih ketika mengenakan jilbab untuk pertama kalinya, mungkin karena belum terbiasa. Tapi, lama kelamaan Aku sudah merasa nyaman dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Dan pada akhirnya Aku berniat untuk mengenakan jilbab bukan untuk di wilayah kampus saja, artinya saya berjilbab di saat masuk kuliah saja sedangkan di luar kampus Saya Buka-bukaan. Namun Lama Kelamaan ada yang ganjil jika saya tidak memakai Jilbab, hingga Akhirnya saya membisakan diri dan Syukur Alhamduliah hal tersebut saya jadikan kebiasaan sampai sekarang, katanya. Ia merasakan bahwa dengan menutupi rambut dengan cara memakai jilbab ia merasa lebih anggun dan merasa harga dirinya lebih tinggi jika dibanding sebelum mengenakan jilbab. Dalam mengenakan jilbab, Ia Membedakan jilbab yang dikenakan dalam wilayah kampus dan di luar kampus disaat bejalan-jalan misalnya.
Biasanya dalam wilayah kampus, Saya mengenakan jilbab yang ukurannya hingga di bawah dada. Selain itu, Saya juga mengenakan rok sebagai salah satu ciri khas mahasiswi Dan apabila Saya berada di luar kampus, Aku biasanya memakai busana muslimah yang sedang ngebooming saat ini.
Busana yang sering saya pakai ketika hang out, yaitu mengenakan gamis dan jilbab yang berbahan dasar syfon. Alasannya karena ia lebih leluasa bergerak ketika mengenakan gamis dibanding mengenakan pakaian yang berbahan dasar kaos ataupun kemeja. Dan Saat ini Saya sudah mengenakan jilbab kurang lebih selama satu tahun. Dan Aku berharap agar semua mahasiswi di indonesia, tidak hanya mengenakan jilbab ketika berada di wilayah kampus saja, melainkan di luar kampus juga, Ujar Sang Pemakai Jilbab.Sumber Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Demikinalah Ulasan Saya Mengenai Budaya Jilbab dikalangan Pelajar di Indonesia Dan Wanita Memang Lebih Cantik Jika Pakai Jilbab Semoga dapat bermafaat Wassalam.
Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Sementara kerudung sendiri di dalam Al Qur'an disebut dengan istilah khumur, sebagaimana terdapat pada Kitab Suci Al-Quraan surat An Nuur ayat 31 : yang Artinya Hendaklah mereka menutupkan khumur (kerudung-nya) ke dadanya. Sedangkan Sejarah Jilbab di Indonesia berawal Pada tahun 1983 perdebatan tentang penggunaan jilbab disekolah antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Noegroho Notosoesanto yang kemudian direspon oleh MUI, masih menggunakan kata kerudung dan sekarang telah disempunakan dengan kata jilbab, Nah setelah Anda Memahami Sejarah dan Pengertian Jilbab silahkan di baca senlengkapnya Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Buka-bukaan pun tidak jadi masalah, bahkan menjadi trendy dan gaya hidup, padahal di dalam ajaran Islam, pakaian bukan saja merupakan budaya, tetapi justru merupakan ungkapan ibadah dan pengabdian terhadap Pencipta alam semesta yang telah memberinya berbagai anugrah, termasuk didalamnya finansial berupa pakaian. menurut penelitian dari dari hasil wawancara dengan salah satu mahasiswi yang memeluk agama Islam Mereka sedikit mengutarakan kisahnya sehingga ia mengenakan jilbab sampai sekarang. Sebut saja Namanya Sitti (Nama Samaran)
Pada mulanya, dia tidak pernah mengenakan jilbab. Ketika ia mendaftar ke Universitas dan diharuskan untuk mengenakan jilbab, ia sangat merasa risih. Tapi setelah lulus dan terbiasa, akhirnya ia tidak lagi risih dengan melakukan hal tersebut. Katanya Awalnya saya merasa risih ketika mengenakan jilbab untuk pertama kalinya, mungkin karena belum terbiasa. Tapi, lama kelamaan Aku sudah merasa nyaman dengan kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Dan pada akhirnya Aku berniat untuk mengenakan jilbab bukan untuk di wilayah kampus saja, artinya saya berjilbab di saat masuk kuliah saja sedangkan di luar kampus Saya Buka-bukaan. Namun Lama Kelamaan ada yang ganjil jika saya tidak memakai Jilbab, hingga Akhirnya saya membisakan diri dan Syukur Alhamduliah hal tersebut saya jadikan kebiasaan sampai sekarang, katanya. Ia merasakan bahwa dengan menutupi rambut dengan cara memakai jilbab ia merasa lebih anggun dan merasa harga dirinya lebih tinggi jika dibanding sebelum mengenakan jilbab. Dalam mengenakan jilbab, Ia Membedakan jilbab yang dikenakan dalam wilayah kampus dan di luar kampus disaat bejalan-jalan misalnya.
Biasanya dalam wilayah kampus, Saya mengenakan jilbab yang ukurannya hingga di bawah dada. Selain itu, Saya juga mengenakan rok sebagai salah satu ciri khas mahasiswi Dan apabila Saya berada di luar kampus, Aku biasanya memakai busana muslimah yang sedang ngebooming saat ini.
Busana yang sering saya pakai ketika hang out, yaitu mengenakan gamis dan jilbab yang berbahan dasar syfon. Alasannya karena ia lebih leluasa bergerak ketika mengenakan gamis dibanding mengenakan pakaian yang berbahan dasar kaos ataupun kemeja. Dan Saat ini Saya sudah mengenakan jilbab kurang lebih selama satu tahun. Dan Aku berharap agar semua mahasiswi di indonesia, tidak hanya mengenakan jilbab ketika berada di wilayah kampus saja, melainkan di luar kampus juga, Ujar Sang Pemakai Jilbab.Sumber Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia
Demikinalah Ulasan Saya Mengenai Budaya Jilbab dikalangan Pelajar di Indonesia Dan Wanita Memang Lebih Cantik Jika Pakai Jilbab Semoga dapat bermafaat Wassalam.
Tidak ada komentar untuk "Mengenal Budaya Jilbab Pelajar di Indonesia"
Posting Komentar